Jalani semampu dan sebisanya




Setap kita berjuang djalan kita sendrii, tidak ada judgement yang tepat untuk dlontarkan begtu saja pada setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh seseorang, bisa jadi yang terlihat oleh mata kita, hanya nol koma sekian persen dari yang sesungguhnya terjadi, bahkan bisa jadi ia begitu pandai menutupi gejolak hatinya sehingga yang terlihat tidak sebenarnya yang sedang terjadi, ia ingin terlihat baik baik saja

We never really know, right ?

Bijaklah menilai, Bijaklah memberikan komentar pada apapun hal yang sedang terjadi, dari banyaknya hal  disekitar kita, kenapa tidak memilih mengomentari hal yang kurang yang ada dalam diri kita saja, Jikapun ingin berkomentar, pastikan seseorang sedang menunggu komentar ataupun ide dan pendapatmu saja duluu

Seseorang sedang menjalani kehidupannya,dalam waktu yang tidak sebentar dan dalam kondisi yang begitu beragam sejak ia disana, memulai langkah dengan apa adanya, tanpa goal yang sebesar saat ini, tanpa pertimbangan sebanyak saat ini, dengan berbekal pengalaman yang belum banyak, mental yang belum sekuat saat ini katanya

Dihadapkan dengan situasi dan kondisi yang cukup menantang dan diluar ekspektasi, jauh dari kemampuannya,apalagi mimpinya, ah bahkan ia lupa mimpinya saat itu entah apa

Bagaimana bentuk syukurnya saat itu, tentu tidak seketika menjadi mudah mensyukurinya, tidak begitu saja bisa mengucapkan kenyamanan hatinya disana, tetapi ia jalani dengan senang hati, sangat senang hati malah, menurutnya sangat cukup menyenangkan dan akan menjadi hal indah yang akan dijalani sepanjang  masa remaja bahkan hingga ia mendewasa, banyak transisi hidup yang dilewati ditempat itu, transisi emosi, pola fikir, pola hidup dan banyak lagi lainnya, mendewasa bersama waktu seperti angannya, ah menyenangkan sekali bisa ada ditempat itu, sesekali terbesit, zona itu terlalu nyaman, menjadi terlalu takut kehilangan kenyamanannya, terlalu tidak ingin bergeser sedikitpun dari tempat itu, terlalu menikmati setiap momennya, sangat menghayati setiap pertumbuhan dan kembang siapapun yang ada disana, semuanya terasa asik, menyenangkan, tidak ada yang kurang dari setiap rutinitasnya, sesekali hanya butuh memberikan effort lebih dalam hal waktu tenaga dan emosi untuk menghadapi setiap hal hal yang tidak berhenti berinovasi juga (hahaaa) but its really okay, tetap enjoy dan tidak ada sedikitpun keinginan meninggalkan tempat ternyaman itu, entah apa yang mendasarinya tetapi overall ia sungguh baik baik saja dengan situasi itu

Hingga saat itu tiba (Jengjeeeeeeng)

“Jika ingin berhasil, harus berani keluar dari zona nyaman” What is it ? Keluar dari zona nyaman dengan kesadaran diri dan kemauann sendiri memang sangat jarang terjadi, bukan ?

Tapi emang harus ya seterpaksa ini, emang harus setidak nyaman ini zona sebagai gantinya (What the fun)

Dalam satu kondisi ia berfikir, zona nyaman yang ia tinggalkan, tidak sebutuh itu akan dirinya, zona yang ia datangipun tidak sebegitu menginginkannya, itu fikiran konyolnya, sungguh amat sangat konyol bukan (wkwkwk)

So, Selamat jalan zona nyaman katanya, terdengar konyol

Berbagai macam perasaan situasi dan kondisi yang ada, melangkahlah ia mengikuti titah yang berwewenang, sendiko dawuh, berharap akan tetap mendapat kenyamanan yang sama seperti sebelumnya, sebelum ia mengangkat kaki dari sana mennuju tempat setelahnya, hari berganti, minggu bulan tahun yang begitu selalu membuat geleng kepala, melotot dan berdecak kagum semacam melihat keagungan tuhan yang belum pernah terlihat sebelumnya, yaa begitu

Kadang berfikir ini salahnya ada dimana yaa

Kok orang orang baik baik aja dengan sikon yang seperti ini ya

Ini orang orang merasa aneh gak dengan hal hal seperti ini

Apa dia aja yang terlalu Nampak perfeksionis sampai sampai hal yang menurut banyak orang biasa saja, menjadi sangat crowded menurutnya ? Ah entah, culture shock, asam lambung, magh, migraine semua kopdar dengan suka cita di tubuh itu, yaa begitu terus beberapa waktu berlalu dengan situasi seperti itu

sesungggnya dia tidak menjauh untuk tinggal diluar negeri, atau mengikuti program transmigrasi keluar pulau maupun pergi ke luar angkasa mengikuti jejak Neil Armstrong, melainkan hanya akan berpindah tempat dan akan tetap ada dibawah payung yang sama dengan zona nyaman sebelumnya, but, what you have to know  ada hal yang mungkin tidak dapat  terceritakan dengan baik, namun tersampaikan dengan jelas jika dirasakan,

dia butuh penyegaran katanya, dia dibutuhkan untuk penyegaran ditempat itu, katanya

agak miris agak pilu, karena menjalankan sesuatu atas kehendak orang lain dan bertolak belakang dengan hati dan jiwanya

lalu kenapa ia masih ikuti, kata orang yang melihatnya dari kejauhan

lalu kenapa tidak menolak mentah mentah saja, padahal dia bisa, kata seseorang yang menjalani hidupnya persis seperti maunya.

Apalagi klo bukan karena rasa suka, cinta nya, tentu saja begitu, jikalau bukan karena cinta sudah dengan mudahnya ia pergi meninggalkan ini semua, nyatanya bertahan berapa lama dengan segala konsekuensi dan tantangan yang tidak pernah berhenti, ada ada saja gembarakannya, ada saja kejutannya, namanya juga hidup ya kaan.

Menurunkan ego, membaca situasi dengan baik, memahami sekitar dari berbagai sisi, lalu apa yang didapatkan setiap hari ? banyak hal, selalu mendapatkan pembelajaran dan pengalaman baru setiap harinya.

Anyways… Tidak ada kata menyerah disana, ia hanya menuliskan kebebasan kebebasannya berfikir setiap harinya, mengutarakan betapa hidup tidak hanya tentang maunya dan pihaknya saja, karena sejatinya tentu kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, sama sekali tidak akan bisa

Lalu haruskah selamanya mengikuti orang lain ? tidak harus, hanya harus mempertimbangkan lagi jika mengikuti orang lain itu harus dengan mengorbankan dirinya sendiri, terlalu sayang bukan jika seumur hidup tidak mengikuti maunya hati dan memberikan hak diri untuk terbang bebas tanpa distraksi yang menahan imajinasi, rintangan akan selalu ada, dengan atau tanpa diutarakan.

Well… Mari memperbaiki cara kita menjalani hidup yang singkat ini, jangan mengurung diri dan nge-blok diri dengan ikatan ikatan yang sebenarnya bisa saja kita atasi,bebaskan fikiran kita namun tetap pada jalur yang baik, jangan janjikan apapaun pada siapapun, cukup jalani sekuat dan semampu yang harus dijalani, that’s all what you can do right now, right ? Terus saja berjalan hingga tuhan berkata saatnya kembali (Dejavu)

Jika menemukan hal yang baik, sambut dengan cara yang baik, agar yang nanti kita tinggalkan juga adalah hal hal yang baik…  Cerita ini belum tamat

Sekian, Selamat mengakhiri hari ini 



Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
1 komentar